UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak
Menjadi Tempat Studi Tiru Implementasi Kurikulum Merdeka
Oleh: Harnieti, M. Pd
Kepala UPTD SMPN 1 Kec. Luak
LIMA PULUH KOTA_, Untuk kedua kalinya UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak menjadi tempat studi tiru implementasi kurikulum merdeka. Sebelumnya juga pernah dikunjungi oleh pihak Dinas Pendidikan Kota Solok. Hari ini kembali mendapat kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan. UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak merupakan sekolah penggerak angkatan pertama. Artinya saat ini UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka selama dua semester.
Kedatangan rombongan tersebut disambut dengan tari gelombang dan penampilan silat oleh siswa UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak. Selanjutnya rombongan diajak menuju ruang pertemuan untuk berdiskusi tentang kurikulum merdeka yang santer dibicarakan saat ini.
Kami merasa tersanjung karena rombongan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan telah berkunjung ke UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak. Sebenarnya dalam pelaksanaan kurikulum merdeka ini kami belumlah yang terbaik. Tetapi kami telah berusaha melaksanakannya sesuai aturan dan panduan yang ada, ujar Harnieti selaku kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak siang tadi (3/6).
Kami dengan senang hati berbagi dengan Bapak/Ibu dari Pesisir Selatang tentang hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum merdeka ini, tukuknya. Ia juga menjelaskan bahwa kurikulum merdeka merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2013. Perubahan pertama adalah pada Standar Kompetensi Lulusan, yaitu terwujudnya profil Pelajar Pancasila melalui berbagai program sekolah. Pada standar isi perubahan adalah bahwa lebih kurang 70% pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan sisanya melalui kegiatan projek Profil Pelajar Pancasila. Pengaturan jam mengajar jelas diatur dalam struktur kurikulum. Pada standar proses, pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran berdiferensiasi dan merrdeka belajar. Merrdeka belajar adalah singkatan dari Mulai dari diri sendiri. Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demontasi kontekstual, elaborasi pemahaman, konektivitas antar materi dan aksi nyata. Merdeka belajar diartikan bahwa guru dapat melaksanakan pembelajaran tidak secara monoton. Melainkan merdeka menentukan strategi, model pembelajaran serta media yang sesuai agar pembelajaran dapat bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Pada standar penilaian dikenal dengan asesmen. Asesmen dibedakan atas diagnostik, formatif dan sumatif. Inilah inti dari kurikulum merdeka tersebut, paparnya panjang lebar.
Ahmad Fauzy, selaku wakil kurikulum tampil sebagai pemateri tentang implementasi kurikulum merdeka di UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak selama satu tahun ini. Selanjutnya pemaparan tentang modul ajar dan modul projek disampaikan oleh Gustian selaku koordinator Projek Profil Pelajar Pancasila.
Sudirman, selaku Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Pesisir Selatan mengucapkan terimakasih atas sambutan yang diberikan oleh keluarga besar UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak.
Kami berharap dapat membawa ilmu dan pemahaman tentang kurikulum merdeka sekembali dari sini. Sehingga menjadi bahan bagi kami untuk melaksanakan lokakarya sebagai persiapan pelaksanaan kurikulum merdeka pada tahun pelajaran baru nanti, ujarnya saat pertemuan siang tadi.
Joni Damon selaku Kasi GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota yang mewakili Kepala Dinas menyampaikan terimakasih atas kepercayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan memiliih sekolah yang ada di Lima Puluh Kota sebagai tempat untuk melaksanakan studi tiru. Beliau juga meminta agar pihak sekolah dapat memberikan pelayanan terbaik kepada tamu yang ada. Selain itu ia juga mempromosikan objek-objek wisata yang ada di Lima Puluh Kota.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi kelompok. Dimana kepala sekolah berkumpul di satu ruangan yang dipandu langsung oleh Harnieti selaku kepala sekolah yang didampini oleh Ahmad Fauzy selaku wakil kurikulum UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak. Sementara para pengawas yang terdiri atas tiga belas orang berdiskusi dibawah bimbingan Nala Atmaja Putra selaku korwas dan juga pengawas manajerial di UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak.
Beberapa orang guru yang juga ikut dalam rombongan tersebut berdiskusi pula dengan dipandu oleh Gustian selaku guru dan koordinator projek di UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak dan Amsil yang merupakan guru dan pengajar praktik kurikulum merdeka
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan berupa buku hasil karya Harnieti kepada Kabid Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan. Semoga silaturahmi tetap terjaga. Berbagi itu indah. (HT).